Senin, 26 Oktober 2009

Senin, 26 Oktober 2009 , 10:12:00 Prioritaskan Pendaftar Lokal Untuk Penerimaan Tenaga CPNS Daerah

PENAJAM - Persoalan kesempatan kerja masih jadi topik krusial di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga kini. Sedikitnya 2.702 orang pencari kerja sebagaimana terdaftar di Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial dan Tenaga Kerja (Disdukcapilsosnaker) Penajam Paser Utara pada tahun 2009 ini, jumlah mayoritasnya adalah lulusan SMU. Sayangnya, lulusan SMU di daerah ini belum seluruhnya terakomodasi melalui sistem penerimaan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD). Setiap penerimaan tes CPNSD jarang untuk formasi umum kategori lulusan jenjang sekolah ini. Bupati Penajam Paser Utara H Andi Harahap memberikan perhatian serius terhadap banyaknya jumlah lulusan SMU ini yang tidak terakomodasi itu. “Saya sudah minta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat agar memberdayakan lulusan ini pada tes CPNSD tahun-tahun berikutnya,” kata Andi Harahap. Data dihimpun dari Disdukcapilsosnaker menunjukkan 2.702 orang pencari kerja. Jumlah ini sebanyak 460 orang telah diterima bekerja sebagai PNS, 485 orang diterima bekerja di berbagai perusahaan swasta, sementara jumlah pencaker yang belum mendapatkan kesempatan kerja hingga kini tercatat 1.757 orang. Bupati menegaskan, ia sudah memerintahkan Ketua BKD Penajam Paser Utara Suyanto untuk melakukan berbagai pendekatan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan BKD Regional di Banjarbaru, Kalsel. Ia mengakui, persoalan rekrutmen sumber daya manusia untuk CPNSD tidak menganut sistem dikotomi daerah, tetapi ia optimistis dengan pertimbangan peningkatan sumber daya manusia lokal bakal diperoleh solusi yang diharapkan. “Kalau sesuai arahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men-PAN) sih memang rekrutmen tenaga CPNSD tidak mengenal batas daerah. Artinya, siapa saja, asalkan warga negara Indonesia bisa melamar,” ujarnya. Hanya saja, untuk pemerataan kesempatan kerja yang diharapkan kuotanya bisa tercapai per kecamatan di daerah ini, Bupati sudah menginstruksikan BKD agar mempertimbangkan kelayakan penerimaannya. “Tentu, BKD tidak bisa memutuskan sendiri, dan harus melakukan konsultasi dan lobi-lobi ke BKN, dan BKD Regional Kalimantan di Banjarbaru,” ucapnya. Saat ditanya apakah bila perlu ia turun bersama BKD melakukan lobi-lobi ini? Bupati yang dipilih rakyat berdampingan dengan Wakil Bupati H Mustaqim MZ itu mengatakan, ia sedang mengagendakan waktu untuk bertemu BKN dan BKD Banjarbaru. “Kalau untuk kepentingan masyarakat, kenapa tidak?” tuturnya. Disinggung tentang Dana Alokasi Umum (DAU) yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan jumlah PNS, ia mengatakan, pihaknya sedang melakukan berbagai lobi ke pemerintah pusat di Jakarta berkaitan dengan peningkatan DAU ini. “Kita sudah melakukan lobi-lobi. Tak hanya DAU, kami juga melakukan lobi untuk peningkatan jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi hasil minyak dan gas bumi,” katanya. Dalam kesempatan kemarin, bupati mengaku gembira karena segera ada langkah konkret dari Komisi I DPRD Penajam Paser Utara--seperti diwartakan--berjanji melobi Men-PAN dan Menteri Keuangan (Menkeu) untuk meningkatkan jumlah penerima DAU untuk daerah ini. Sejauh ini, Kabupaten Penajam Paser Utara, di luar penerimaan dana perimbangan migas, hanya menerima DAU berkisar Rp 30-Rp 40 miliar saja. “Tentu saja kami sangat memberi respons yang positif bila ada keinginan DPRD membantu melakukan lobi ke Jakarta,” katanya. Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD Penajam Paser Utara H Dasuki Istad berjanji melobi Men-PAN dan Menkeu berkaitan DAU. Kesimpulan melobi ini diputuskan setelah tim komisinya melakukan kunjungan kerja ke BKD, dan mendapatkan penjelasan bila DAU tidak naik, sementara jumlah PNS dari tahun ke tahun terus bertambah.(ari)

Balikpapan Setuju Jembatan Nipah nipah Dihubungkan dengan Coastal Road ke Sepinggan

Senin, 26 Oktober 2009 , 11:09:00 Balikpapan Setuju Jembatan Nipahnipah Dihubungkan dengan Coastal Road ke Sepinggan PENAJAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyatakan setuju terhadap rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang mewacanakan pembangunan jembatan Penajam-Balikpapan, di luar pembangunan jembatan penyeberangan melalui Pulau Balang, PPU. Pembangunan jembatan yang disebutkan terakhir ini dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, yang kegiatan fisiknya sudah diawali pada medio 2008 lalu, dengan alokasi anggaran awal Rp 18 miliar lebih. Pemkab PPU merencanakan pembangunan jembatan membelah Teluk Balikpapan itu dari Pantai Nipahnipah, Kecamatan Penajam ke Pantai Melawai, Balikpapan Selatan. “Pemkot Balikpapan mengirimkan surat ke Pemkab Penajam Paser Utara. Isinya, menyatakan setuju dengan dibangunnya jembatan di luar Pulau Balang,” kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penajam Paser Utara Syamsul Qamar kepada wartawan, kemarin. Meski menyatakan setuju, Syamsul kemarin tidak mengungkapkan secara spesifik apakah Pemkot Balikpapan menyetujui jembatan yang disebut-sebut bakal menghabiskan biaya investor murni Rp 4 triliun itu dibangun dari Pantai Nipahnipah tembus Pantai Melawai. Ia mengatakan, tahapan berikutnya kedua pemerintahan daerah setuju meningkatkan kerja sama kajian teknis, dan Memorandum of Understanding (MoU). Kajian teknis, lanjut Syamsul, akan menentukan letak strategis pembangunan jembatan monumental tersebut. “Saya yakin, pemkot setuju dengan gagasan kita membangun jembatan melalui Pantai Nipahnipah-Melawai ini,” katanya. Ia beralasan, Pemkot Balikpapan ke depan merencanakan untuk membangun coastal road (jalan lingkar pantai) dari kawasan Melawai menghubungkan Sepinggan, Balikpapan Selatan. “Nantinya, pembangunan jembatan dari Penajam disambung oleh Pemkot Balikpapan dengan coastal road dari Pantai Melawai ke Sepinggan. Artinya, coastal road di Pantai Nipahnipah disambung jembatan dan nanti disambung coastal road juga di Balikpapan,” ujarnya. Disinggung apakah pihaknya optimistis wacana pembangunan jembatan ini bisa terwujud, Syamsul mengatakan sangat yakin. “Investor sudah ada. Jumlahnya yang serius enam investor, masing-masing dari Jepang, Korea, Amerika, China dan Inggris. Kami yakin, paling tidak pada 2011 mendatang tiang pancang jembatan sudah dilakukan,” tegasnya.(ari)

krens